DASAR FILOSOFI DANGKAL

Mengajar ke pelosok pedalaman seperti Indonesia Mengajar atau Sokola Rimba mungkin kami angkat tangan, tapi sedikit berbagi di kota sekitar mungkin itulah yang bisa kami lakukan. Tim Kelas Inspirasi Magelang. Kami berkumpul bukan atas dasar untung rugi, tapi kami dipertemukan karena punya satu kesamaan misi, berbagi. Itu saja.
20S/2014, hampir 100 orang hadir pada pertemuan perdana di Gallery Syang Art Magelang, terdiri dari para calon inspirator, fasilitator, koordinator, dan juga para perwakilan dari sekolah. Setelah diracik dan diacak maka jadilah 10 tim. Dan kami pun tergabung dalam tim #2, Kita kenalan dulu dengan fasilitator kita ada Mas Aji, Mbak Uyun fasil yang super heboh, dan ada Mbak Viva fasil berkrudung oranye. Serta 7 calon inspirator, 1 fotografer dan 1 videografer.

23S/2014. Persiapan dimulai, kami survey ke lokasi sekolah. Bertatap muka dengan kepala sekolah, disini cukup banyak kami mendapat wejangan dari Bu Kepsek SDN Banyurojo I, kami juga menengok keadaan kelas, fasilitas kelas, serta sedikit diskusi membahas hari H dan acara puncak.

29S/2014. Hari INSPIRASI. Yap kami berkumpul dilapangan untuk upacara, rasanya sudah lama sekali tidak merasakan upacara dengan feel seperti ini. Posisi tangan untuk hormat pun rasanya udah agak risih, namun tetap harus hormat, samping saya saat itu kebetulan TNI, jd ya terpaksa harus sedikit tegap… hahaha…
Teng tong… Jam kelas Inspirasi dimulai, sang punggawa tim #2, Mbak Dias Alisa masuk jam pertama di kelas 4. Sebelumnya Mbak Dias ini sudah ikut kelas inspirasi, 2x bahkan. Sudah cukup lihai memperkenalkan diri sebagai reporter dan juga penyiar radio, dengan metode praktek wawancara menggunakan microphone rasanya cukup berhasil disemua kelas, walaupun terlihat agak kerepotan jika anak-anaknya sudah mulai sulit diatur.
Adapun fotografer yang mendaftar menjadi inspirator. Namanya Irawan Gepy, seorang owner studio. Mas Ir mulai menunjukan foto-fotonya pada anak-anak sembari menjelaskan apa saja yang dipotret jika sedang bekerja. Selain itu juga gak ketinggalan praktek memotret. Tapi memotret diri sendiri alias selfie, Hahahay… Saat ngajar anak kelas 6 itulah yang paling menantang, karena anak-anaknya cenderung pasif, lawakan kita di kelas 2, 3 atau 4 belum tentu mempan dipakai disini.

Ibu dosen, Mbak Titis. Sepertinya ini ibu guru yang paling ditunggu-tunggu para murid, karena siapa bisa jawab pertanyaan maka akan dapat hadiah dan kalung reward. Dan metode ini juga tampaknya cukup berhasil untuk memancing anak-anak supaya lebih aktif dikelas. Sepertinya asik juga kalo jadi mahasiswa Ibu dosen kita ini, maksudnya ya ngincer rewardnya... heuheu
Ini dia yang kelihatannya bakal sulit untuk menerangkan profesinya. namanya Mbak Ningrum, seorang staff administrasi di sebuah perusahaan ternama. Lagi-lagi dengan teknik prakter, langsung melibatkan anak untuk melakukan apa-apa saja yang berhubungan dengan profesi administrasi, seperti pembukuan sederhana, dsb.  Sipp lah!
Saya sendiri, Aris Maaniq, mencoba menerangkan apa itu Insinyur. Diawali dengan praktek menyalakan lampu LED menggunakan batre 3 V, diluar dugaan, rupanya semua anak bisa semua, mulai dari kelas 2 sampai kelas 6, tenang gak berbahaya kok. Aman. Selain itu juga praktek membangun gedung bertingkat. Check out our video! Heuhehe..

The last inspirator, seorang tentara TNI, Mas Jona Fajar, dimulai dengan memberikan gambaran tentang pekerjaan sehari-harinya, juga memancing anak-anak untuk menuliskan apa yang diketahui mereka tentang tentara. Dengan menampilkan video-video, rupanya sangat membuat murid antusias. Semakin bertambah mantablah mereka untuk bercita-cita sebagai tentara. Dan tampaknya Mas Jona ini adalah inspirator dengan kostum terbaik, loreng-loreng tentara lengkap dengan topi baret nya. Selamat anda layak dapat bintang!

Ini dia mas mas yang jarang ada fotonya, namanya Mas Heri Wijayanto, pria yang bekerja di RS ini sudah lihai dalam memotret tulang belulang untuk keperluan medis, passion fotografi nya jelas sudah tidak diragukan lagi, heheu. Semua foto disini juga hasil jepretannya. Selain itu teman-teman dari beberapa relawan ternyata ikut hadir juga untuk mendokumentasikan kegiatan ini. Mantab, semakin banyak yang ngeshoot! Ada satu videografer lagi, namanya Atjeh asli Lhokseumawe. Entah itu nama aslinya atau bukan masih misteri kita bersama :)

Tak terasa waktu sudah jam 12 siang, semua inspirator sudah bergilir masuk ke semua kelas. Saat nya acara puncak! Yap.. ini dia yang ditunggu-tunggu, semua anak menuliskan cita-citanya di atas kertas, ada yang ditempel di pohon stereofoam cita-cita dan ada satu lagi ditempel di balon yang siap untuk diterbangkan. Semua anak berkumpul di lapangan, para fasilitator sibuk menyiapkan barisan, menunggu komando dari yang pegang microphone hitam, Mas Aji. 


"Oke, siap-siap ya adek-adek! Nanti dijawab seperti yang kakak ajarkan ya, KELAS INSPIRASI!?" dijawab serentak oleh semua, "MEMBANGUN MIMPI ANAK INDONESIA." Balon-balon oranye pun diterbangkan, menghiasi langit-langit Magelang. 

Ada total 10 tim se-Magelang yang melakukan hal yang sama di SD yang berbeda. Meluaskan serta meninggikan mimpi mereka, itulah harapan kita. Sekian kisah kami dari tim #2. Mengutip dari ketua panitia KI Magelang, "Semua yang sudah kita lakukan ini adalah awal. Masih banyak agenda kita di hari-hari mendatang. So don't stop here. Let's do more. Think big, start small, act now!"

Salam Inspirasi...!

Categories: